Selamat datang di abad informasi yang semakin canggih dan bergerak begitu dinamis serta cepat.Begitu cepatnya hingga membuat lonceng kematian desktop membahana.Kini eranya cloud computing (komputasi awan),dimana fasilitas-fasilitas raksasa yang tersebar di seantero penjuru bumi akan menyimpan segala data yang akan anda gunakan.Ya,jika sekarang anda masih menggunakan jasa sebuah flashdisk berkapasitas 2 GB atau HDD axternal untuk menaruh beragam jenis file pekerjaan anda,agaknya ucapan selamat tinggal patut diucapkan kepada dua perangkat keras (hardware) tersebut.
Apa itu cloud computing?Dalam bahasa Indonesia,istilah ini diterjemahkan menjadi "komputasi awan",yakni penggabungan dari pemanfa'atan teknologi komputer (komputasi) dan pengembangan dengan berbasis internet (awan).Kini,awan (cloud) memang sudah menjadi metafora dari internet,karena awan kerap kali digambarkan sebagai jaringan komputer yang dibaliknya bersembunyi infrastruktur kompleks.Cloud computing menyediakan metode komputasi dengan kemampuan terkait teknologi informasi yang disajikan sebagai layanan,sehingga para pengguna dapat mengaksesnya lewat internet.Ini ibarat hard disk yang berada di dalam internet dan pengguna dapat bebas memanfa'atkan fasilitas penyimpanan tersebut.
Kompleks Server Data untuk Sedunia
Bicara cloud computing,tidak mungkin menafikan peran dan pemikiran Eric Schmidt,CEO Google.Pada satu tengah malam tahun 1993,sebuah email dari Eric masuk ke inbox George Gilder,peneliti senior Discovery Institute yang juga menerbitkan Gilder Technology Report.Eric menulis dalam emailnya,"ketika jaringan internet memiliki kecepatan yang setara dengan prosesor,komputer akan menyebar keseluruh penjuru jaringan internet."atau dengan kata lain,jaringan internet adalah komputer itu sendiri.Saat itu,Eric Schimdt masih berkarier di Sun Microsystems.
Ucapan Eric bukan isapan jempol.Terbukti,kini Google telah menjadi bagian dari jaringan internet itu sendiri,bahkan punya kendali yang besar terhadap jaringan internet.Fasilitas Kompleks server Google di Dalles,Oregon,Amerika Serikat,menampakkan kuasa tersebut.Dengan susah payah membangun ladang server sendiri seluas 30 hektare,Google berupaya untuk meraih keuntungan komparatif ketimbang hanya bersandar pada pusat data komersial yang disewa dari perusahaan lain.Fasilitas di Dalles itu sebenarnya pusat data raksasa yang terbaru dan tercanggih dari dua lusin lainnya milik Google yang tersebar di dunia.Mulai dari Silicon Valley,California,sampai ke Dublin,Irlandia.
Googleplex ini mempunyai kapasitas penyimpanan hard disk sebesar 200 petabytes dan RAM sebesar 4 petabytes (ada satu juta gigabyte dalam satu petabyte).Daya sebesar ini diperlukan untuk menangani 100 juta pencarian di www.google.com setiap harinya.Infrastruktur kompleks server yang dibangun oleh korporasi IT raksasa seperti Google ini tentu bertujuan untuk membuat proses pencarian data yang terus tumbuh pesat ini ganpang dilakukan.
Tentu proses ini ditopang oleh jaringan internet lewat kabel optik yang sudah menjalar dipermukaan bumi,sehingga mampu melesatkan data ke jarak sejauh manapun tanpa mengalami degradasi.Dengan dukungan dari infrastruktur tersebut,era baru dari komputer kini diarahkan oleh pusat data yang fleksibel dan dapat dipindah-pindahkan,asalkan mampu memaksimalkan dan mengatur processing power,daya listrik,bandwidth,kapasitas penyimpanan,dan lokasi.Berkat infrastruktur inilah,cloud computing dapat berjaya.
Dalam desain arsitektural cloud computing,menurut Eric,data akan menetap dalam server-server yang berada dalam jaringan internet,dan aplikasi-aplikasinya akan menjalankan server di dalam internet (cloud) maupun mesin pencari (browser) yang dipakai pengguna secara berbarengan.Jadi,ketika pengguna memakai,misalnya,Google Gmail,Maps,fitur layanan Yahoo,atau eBay,arsitektur tersebut langsung berjalan aktif."Konsekwensi dari perubahan arsitektur komputer dan jaringan tersebut adalah kembalinya peran pusat data yang besar",ujar Eric.Maka wajar apabila korporasi IT raksasa seperti Google,Microsoft,AOL,Ask.com,Yahoo,dan sebagainya,mulai membangun komplek server raksasa milik sendiri.
Terima kasih.Artikel ini saya dapat dari majalah Goodlife.
0 komentar:
Posting Komentar